Kunjungi juga buat menghargai translator english nya gan atau mau donasi buat TLnya RAW english . oh ya englishnya udah jauh.
TLid: AuLgi
EDid: AuLgi
Chapter 01: Tiba-tiba melakukan pembunuhan itu terlalu berat
Saat
aku terbangun, ada banyak bintang berkedip-kedip di langit malam di depan
mataku.
Ini
adalah pertama kalinya aku melihat langit malam yang indah ini sejak aku
dilahirkan - kesan itu lenyap dalam sekejap.
Bau
busuk yang sumbernya tidak aku ketahui menyebar
di sekitarku.
Meskipun
aku bisa bergerak menjauh, dengan menjauhinya, yang mengejutkanku adalah
tiba tiba rasa sakit melintas di sekujur tubuhku .Aku mengerang sambil
berjatuhan di tanah tapi dengan melakukan itu,situasinya semakin
memburuk.
Dengan
menggertakkan gigiku, aku bertahan dengan rasa sakit itu.
Meski
tidak sepenuhnya berkurang , rasa sakitnya sedikit mereda . Setelah
mendapatkan ketenangan dan memeriksa keadaan tubuhku , rasanya rasa sakit
itu bukan berasal dari luka tapi lebih dari sesuatu seperti memar.
Bagaimana
hal ini bisa berakhir seperti ini-?
Meskipun
sedang mabuk dan memulai perkelahian itulah yang datang dalam benak ku,
aku tidak punya ingatan meminum sake sama sekali. Satu-satunya hal
yang aku ingat dengan jelas ketika aku langsung pulang dan naik bus
dari stasiun terdekat.Dan-
“Oy . Sampai
kapan kau berencana untuk mengabaikanku?”
Tiba-tiba
mendengar suara itu, garis pikiran ku menjadi terputus.
Berpikir
tentang siapa aku menundukkan kepalaku dari arah suara itu. Pada
saat itu aku lupa akan rasa sakitnya.
Suara
itu berasal dari seorang anak laki-laki kulit putih dengan wajah agak
memerah(marah) , rambut pirang dan mata hijau. Meskipun mungkin
terdengar seperti seorang bishounen (TLN:cowok cantik) , anak
laki-laki itu montok atau lebih tepatnya berat badan nya hampir bisa dikatakan
gemuk. Saat dia menatapku dengan ekspresi nakal, kata "imut"
tidak pernah terlintas dalam pikiranku.
Bukan
hanya itu, pakaiannya adalah baju dengan banyak hiasan dan dasi
merah . Di atas celana ketat putih itu, dia mengenakan celana biru
tua, berpakaian seperti bangsawan tolol yang datang langsung dari
komik.
"Kamu
adalah...?"
"Kamu? (TLN:
kamu disini adalah kata ‘omae’ kalau lebis sopan mungkin ‘anata’ ) Ada apa dengan itu? Seberapa kurang
ajar!”
Bahkan
bantahannya pun seperti yang diharapkan. Pikiranku semakin dilemparkan ke
dalam kekacauan .
“Baiklah,
akhirnya aku bertemu seseorang yang dapat mendengarkan. Mari
kita mengabaikan penghinaan itu”
Anak
laki-laki yang tak pernah ku temui itu mengatakan kata-kata
yang tidak bisa dimengerti , tapi seperti yang dia katakan,
dia adalah satu-satunya orang yang bisa aku ajak
bicara. Aku tidak mampu mengusirnya.
"Di
mana tempat ini?"
Dengan
pertanyaan anak laki-laki itu, di dalam pikiranku "itulah yang ingin aku
ketahui"muncul dalam pikiran tapi-
“Daerah
pinggiran area kumuh.”
Apa
yang keluar dari mulutku adalah ungkapan yang sama sekali berbeda
“Area kumuh .... gawat..”
Wajah
bocah itu langsung berubah pucat, terlihat meski agak redup.Tanggapan
ini adalah seperti ketika seseorang tersesat, bagaimanapun, hal yang paling
mengganguku adalah dimana area kumuh ini.
Jawabannya
adalah - pinggiran utara ibu kota Kerajaan grand Flamm .
Meskipun
aku belum pernah mendengar tentang negara semacam itu, entah mengapa
namanya tiba-tiba melayang dalam pikiranku
Ada yang aneh. Wajahku
yang sepertinya kehabisan darah sama warnanya dengan anak laki-laki itu.
“Hei
kau. aku ingin pergi ke jalanan utama. Bisakah kamu membimbing ku?”
“Aku
bisa, tapi .. aku tidak bisa.”
Kali
ini, jawaban yang melayang dalam pikiranku adalah apa yang mulutku
ucapkan.
Aku punya pengetahuan
tentang hal-hal yang aku tidak benar-benar tahu.Meskipun kata-kata ini juga
telah melanda pikiranku, aku bahkan tidak mengerti maksudnya.
“Apa
yang kau maksud dengan kau bisa, tapi tidak bisa !? Jika itu hadiah, aku
bisa memberimu satu”
Ngomong-ngomong,
anak laki-laki itu sedang berbicara, seolah terburu-buru, pikiranku
terhenti. Sebagai permulaan, aku harus menemukan cara untuk
mengatasi situasi ini.
“...
Saya terluka jadi saya tidak bisa bergerak”
“Terluka? Aku paham. Tunggu sebentar.”
Meski
kupikir dia akan meminta bantuan, harapan itu dikhianati saat anak
laki-laki itu mulai bergerak dari posisinya. Dengan ekspresi serius, dia
mulai mengucapkan kata-kata.
“Aku
akan memberikan sihir penyembuhan terhadapmu”
Itulah
kata-kata yang kudengar saat mendengarkan dengan saksama.
<<Terberkatilah
angin, datanglah dan sembuhkanlah!>>
Setelah
kata-kata anak laki-laki itu, seluruh tubuhku tiba-tiba terbuai angin.
Hanya angin
sepoi-sepoi saja . Meskipun itu hanya sejumlah kecil,
itu memang angin. Memahami makna di balik tindakan anak itu, aku
tercengang.
"Bagaimana
dengan itu?"
Anak
laki-laki itu bertanya dengan semangat tinggi. Jika itu tentang
apakah cederanya sudah sembuh, maka itu salah.
Aku
mencoba menggerakkan tubuhku dengan hati-hati .
“Kuh
..”
Suaraku
tak sengaja bocor keluar. Meskipun pikiranku menjadi lebih tenang,
luka itu tidak hilang.
“Aku
masih hanya anak kecil. Saat aku dewasa, aku akan bisa melakukan yang
lebih baik.”
Dia pasti
sudah bisa memahaminya dari tanggapanku. Meskipun anak itu
membuat alasan, tak ada yang salah, anak itu mencoba untuk
menyembuhkan cedera ku dengan sihir.
“Rasa
sakitnya berkurang . Jika hanya berjalan, maka aku bisa
melakukannya.”
“Aku-..apakah
begitu? Lalu tuntun aku.”
Alih-alih
demi anak laki-laki itu, aku juga ingin cepat-cepat keluar dari tempat yang
jelas berbahaya ini, sehingga akhirnya bisa menggerakkan tubuh ku meski
masih penuh dengan rasa sakit, aku memutuskan untuk keluar dari sini.
Meskipun itu memang
menyakitkan, itu tidak sampai pada tingkatan aku tidak bisa bergerak.
Kurang
lebih, aku mengerti efek sihir yang digunakan anak laki-laki itu.
“..sebelah
sini.”
Sekali
lagi, pikiran ku penuh dengan informasi tentang tempat ini dengan
sendirinya,dan meskipun aku tidak tahu mengapa, untuk saat ini aku
sangat berterima kasih untuk itu.
Asalkan informasi
itu memang benar, dengan itu pun aku tetap meragukannya. Bagaimanapun,
setelah bisa pergi ke tempat yang lebih aman, aku harus memastikan keadaan ku
baik dari anak laki-laki itu atau seseorang yang lebih berpengetahuan .
Itu benar.
Tempat ini berbahaya untuk kami bedua, aku dan anak itu.
Dengan
ketakutan di dalam diri ku secara spontan pecah, kecepatan berjalan
ku meningkat .
Namun,
langkah kaki itu harus dihentikan karena alasan tertentu .
"kau. Jadi
kamu masih hidup? (???)
Kata
pria yang muncul di depanku.
aku
kenal pria ini. Cedera ku disebabkan oleh kekerasan pria ini dan
bukan hanya itu, pria ini telah melakukan hal yang lebih buruk lagi
kepada ku sebelumnya .(TLN : WELL
jika baca chapter yang akan datang kalian pasti paham hm.. hm..)
Dia
juga telah melakukan hal-hal yang biasanya tak dapat kau ceritakan
kepada orang lain . Tidak peduli bagaimana
aku membenci dia, eksistensi di mana hanya kebecian tidak cukup,
karena dia ,apa yang telah orang ini lakuakan terhadap ku.
"Nah,
itu tidak masalah. Untuk saat ini, ini tentang anak nakal di belakangmu."
Benar
saja, rasa penasarannya menunjuk ke arah bocah yang ada di
belakangku.
Seorang
anak laki-laki yang jelas berasal dari keluarga kaya yang dinilai
dengan cara dia berpakaian. Bagi orang-orang yang tinggal di tempat
ini,dia adalah mangsa yang sangat cocok. Bahkan aku sampai batas tertentu
, setelah mengantarnya pulang, aku sempat berpikir untuk mendapat balas budinya
atau imbalan- Tidak, itu bukan diriku, tapi itu adalah apa
yang telah merasuki pikiran ku.
"kau
harus menyerahkan anak nakal itu. Mangsa ini hanya
akan sia - sia bagimu."
Jika itu aku,
paling banyak aku hanya akan mengambil barangnya sebanyak yang aku mau
.Namun, ketika sampai pada orang ini,
dia akan mengancam keidaman anak laki-laki itu untuk
mendapatkan uang tebusan. "Memang, itu akan sia - sia bagiku"
- Mengapa pikiran seperti itu masuk kepalaku , aku tidak mengerti.
"baijngan! kau
pikir siapa aku?"(vincent)
"
jika saja aku tahu! Di tempat ini, selama kau memiliki banyak
uang, tidak masalah siapa kau!"(???)
"aku
adalah Vincent Woodville! aku adalah seorang bangsawan
dari kediaman Windhill!"(vincent)
"Apa!?"(???)
Selama orang
kaya , tidak masalah siapa orang itu . Meskipun
pria itu mengatakan demikian, itu harus memiliki batasan.
kediaman
Windhill bagi ku, atau tepatnya bagi orang di dalam diri ku, adalah
keluarga bangsawan yang terkenal ,yang setiap orang kenal . Itu
adalah salah satu dari tiga keluarga bangsawan yang terkenal
yang mendukung negara ini, dan mereka yang berani melawan pada
ketiga keluarga tersebut, mereka tidak akan memiliki tempat di
negara ini.
Meskipun berpikir
tentang hal di atas adalah hal yang normal, tapi orang ini
berbeda. Dengan seringai lebar di wajahnya, dia berjalan menuju anak
laki-laki itu. Meskipun aku sudah
tahu bahwa , bahwa pria itu hanyalah orang yang
bodohnya tak tertolong- dengan pemikiran yang ada dalam diriku, aku benar
benar yakin akan hal itu
"Jika
untuk tuan muda, tidak masalah permintaan seperti apa, itu tidak akan
menjadi masalah. aku bisa main-main untuk sepanjang hidupku."(???)
"J-Jangan
berpikir untuk melakukan sesuatu yang bodoh!」(vincent)
"Saya
tidak bodoh!"(vincent)
Tidak
peduli bagaimana kau berpikir tentang hal itu, ia adalah
orang bodoh, tidakkah dia ? tak peduli bagaimana pun
kebodohan orang itu. Masalahnya adalah mengamankan keselamatan
ku sendiri. Bagaimana dengan orang di sekitar menilai situasi
ini?
Mereka
mungkin akan percaya, bahwa aku menipu anak itu untuk di berikan kepada orang
itu.
Seandainya
itulah yang terjadi, aku bisa melihat akhir dari hidup ku. Meskipun
itu adalah sesuatu yang terjadi, mati tanpa melakukan bahkan
satu hal baik pun membuatku cemas
- bukan itu bukan itu. Aku tidak ingin mati
seperti ini.
Pikiran
itu bergema melalui seluruh tubuh ku. Sedangkan untuk siapa aku
sebenarnya saat itu , entah apa itu tidak masalah lagi.
"Jika
kamu berperilaku baik, kamu tidak akan mengalami rasa sakit. Selama mereka
membayar harganya, kamu bisa bersatu kembali ke keluarga Anda dengan aman dan
sehat."(???)
"Benarkah?"(vincent)
Ini tampak seolah-olah
anak itu juga idiot. Setelah kau melihat wajah
penculik , mana mungkin kau akan di birakan hidup.
Juga,
jika anak itu dapat kembali ke keluarganya, rumah bangsawan akanmenggunakan
kekuatan penuh untuk memberikan retribusi(?). tidak salah lagi.jika kau
tertangkap, kau akan di bunuh, aku tidak bisa memikirkan rencana melarikan diri
dan bahkan jika aku berhasil entah bagaimana , aku
tidak memiliki dana untuk sepenuhnya melepaskan diri dalam situasi
ini.
Tidak
ada pilihan lagi kecuali itu. Aku harus myakinkan diriku.
"Benar,
jadi datanglah kemari lah dengan patuh ."(???)
"...
seperti yang aku pikirkan, aku menolak. Bawa aku ke rumahku segera, dan
jika kau melakukan itu, aku akan memberikan penghargaan yang
cukup padamu."(vincent)
"Karena
itulah aku mengatakan bahwa selama aku mendapatkan uangnya, aku akan mengirimmu
pulang, bukan?"(???)
"S-Setelah
semua itu .."(vincent)
Pria
ini pertama-tama merencanakan untuk menyelesaikannya dengan wajah lembut,
sehingga kecemasan anak laki-laki itu akan hilang. Dia
tampaknya meyadari keberadaan ku lagi.
Haruskah
aku melakukannya? Tidak, aku harus melakukannya!
Ada
orang lain yang ada dalam pikiran ku, dan karena pertahanan orang itu
lemah aku bergerak dengan teratur.
Perlahan
tanpa sadar, aku menyelinap ke depan dan mendekati bagian belakang
pria itu. aku mengeluarkan pisau yang aku sembunyikan. Ini adalah
satu-satunya senjata saya berhasil aku dapatkan saat itu.
Semuanya
telah orang itu ambil dari ku,beberapa jam yang lalu.
Kali
ini, aku tidak boleh gagal.
Pria
itu menyambar kedua tangan anak itu. Berka itu dia berjongkok,belakang
kepalanya sepenuhnya terpapar tepat di depan mataku. Aku mengangkat
tanganku untuk memukul tengkuk leher pria itu dengan pisauku.
Tapi
anak laki-laki yang mengalihkan pandangannya ke arahku benar-benar
idiot.
Karena
tatapan itu , pria itu membalikan kepalanya dan melihatku.
"kau
bajingan apa yang sedang kau coba lakukan"(???)
"Uwaaa
~"
Sementara
aku berteriak karena ketakutan yang aku pendam meldak, tanganku berayun kebawah
kearah wajah peria itu.
「Gu..guah!」(???)
Yang
tersisa di tanganku adalah sensasi yang tidak menyenangkan, tapi aku tidak
punya waktu untuk merenungkan perbuatanku itu
Sambil
mengeluarkan pisau yang menusuk mulut pria itu, aku segera mengayunkanya lagi
kebawah.
Pisau
itu menusuk mata kanan pria itu.
Masih
belum,aku tau , karena pria itu masih menjerit.
“Matiiiiiiiiiiiii(TLN:sineeeeeeee/dieeeee)!”
Aku memukul
dengan pisau di wajahnya terus-menerus.
Tidak
ada kata-kata keluar dari mulut pria itu lagi, dan dia perlahan jatuh ke
depan .
“Haa .. Haa .. Ha ..”
pernapasanku sakit ,
hati ku itu berdebar begitu keras, sehingga hamper
membawa nyeri dadaku.
“ K-kau..”
"…Melarikan
diri."
“L-Lari kau bilang ..”
“Ikuti aku, ayo cepat dan kabur!”
“B-benar!”
Dengan
penuh semangat aku berlari menuju jalan setapak yang menuju ke jalan
utama. Meskipun aku ingin membuang
pisau yang berlumuran darah di tangan ku, karena tangan ku telah menegang,
aku tidak bisa membuangnya . Tidak peduli berapa banyak aku mengayunkan
tangan ku, aku tidak bisa melepaskan senjatanya .
“O-oy , tunggu! Lambatlah sedikit.”
Anak
laki-laki itu berteriak dari belakangku. Karena aku tidak bias
meninggalkannya sendirian, aku memperlambat laju ku, seperti
yang dia katakan .
Bagi
ku, anak itu adalah sumber uang yang penting. Menuntut hadiah akan
membiarkan ku mendapatkan dana dalam jumlah yang cukup .
Itu adalah
modal, yang harus aku dapatkan, untuk menjauh dari ibu
kota.
“Apakah dia mati?”(Vincent)
“aku tidak tahu.”(?)
“Kamu telah membunuh seseorang, ya kan?”(Vincent)
“Jika aku tidak melakukannya, aku akan menjadi
orang yang terbunuh.” (?)
"Apakah
begitu." (Vincent)
Jadi,
anak itu sekali lagi diam saja. Meskipun aku tidak benar-benar
ingin membunuh seseorang, itu lebih baik untuk melakukannya daripada
dibunuh.
Aku
membunuh seseorang. Karena kata-kata anak itu, pikiran itu akhirnya
membebani ku.
Tiba-tiba,
tanganku mulai bergetar. Pisau yang aku tidak bisa lepaskan sebelum
nya dengan mudah menyelinap keluar dari tangan ku. Gemetar telah menyebar
ke seluruh tubuhku sehingga kakiku berhenti.
“Oy! Apa masalahnya?"
Aku bahkan tidak
bisa menjawab pertanyaan anak itu lagi.
“Hei? Apa kamu baik baik saja? Kita
harus buru-buru dan melarikan diri.”(Vincent)
Aku tahu itu. Aku
membunuh orang itu, tapi dia punya kawan seperjalanan. Jika aku tidak keluar
dari daerah kumuh, lain kali aku akan menjadi orang yang akan dibunuh.
Namun,
tidak peduli apa pun itu, saya tidak bisa bergerak. Ini bukan
seolah-olah tubuh ku tidak benar-benar mampu
bergerak . Itu karena kesadaranku mulai berubah kabur, sampai-sampai
aku bahkan tidak bisa mendengar suara bocah itu lagi.
“...! Hur ...! Dimana….!?"(Vincent)
Aku tidak
bisa memahaminya lagi dan juga tidak memiliki kekuatan untuk
memikirkannya.
Jadi,
kesadaran ku perlahan ditelan kegelapan.
◇◇◇
Saat
aku terbangun, di hadapanku ada langit - langit kayu yang
kasar . Ini tampak bahwa untuk beberapa alasan, aku sedang tidur
di tempat tidur.
Itu
adalah mimpi - adalah apa yang aku pikir
tapi, aku melihat bahwa langit-langit di depan ku bukanlah sesuatu
yang sangat familiar.
Aku
bangkit,panik dan melirik sekeliling, lingkungan tempat tidur memiliki perasaan
retro pada mereka , dengan perabotan halus di tempat,
sebuah ruangan dengan gaya barat.
Menengokkan
kepalaku ke kanan, aku melihat seseorang(TLN: Calon…kukuku).
Setelah
melihatnya, saya langsung mulai merasa sangat sedih .
Orang
itu mendekati tempat tidur.
“Sepertinya kamu sudah terbangun. Saya akan
melaporkannya, jadi saya akan pergi sebentar. Tolong tunggu aku
disini”(biacara agak formal).
Rambut
coklat dan mata biru. Tidak peduli bagaimana kau memandangnya, dia bukan
orang Jepang. Selain itu, dia mengenakan seragam Maid dan memiliki
suara yang menenangkan.
Dia
meninggalkan ruangan.
Ini tampaknya aku
masih di dalam mimpi. Jika aku sudah terbangun
maka itu -
Mampu
menenangkan diri, aku memutuskan untuk memikirkan banyak hal .
Apa
apan dunia itu-? Aku tidak bisa mendapat jawaban terhadap pertanyaan itu.
Di
sebut apa negara itu? - Kerajaan Gran Flamm adalah jawaban pasti
yang melayang dalam pikiranku.
Siapa itu aku
? Moriya Ryou adalah nama yang melayang dalam pikiranku. Itu sudah jelas.
Namun,
di dalam diri ku, ada orang lain. Tidak mungkin ada kesalahan
soal itu.
Apa
yang harus aku lakukan dari sekarang ? Apakah orang di
dalam diriku tahu?
Dimana
aku lahir Jawabannya adalah Tokyo.
Itu tidak
akan berjalan baik sama sekali. Selama aku adalah masih
“diriku sendiri”,itu tidak mungkin untuk meminta jawaban? Diriku Yang lain,
sebelum aku kehilangan kesadaran, apakah informasi yang
mengambang di kepala ku saat itu datang darinya?
Berpikir
tentang hal itu, yang sedang aku renungkan kemudian ada spekulasi
yang tidak berguna . Untuk saat ini, aku harus berusaha
melakukan semuanya sendiri.
Di
mana adalah rumah ku di dalam kota ini -jawabannya,sebuah
alamat datang ke pikiran ku. Ada tempat penampungan yang terbuat dari
papan yang sepertinya berfungsi sebagai kamar tidurku. Berbagai
hal yang tersebar di seluruh lantai(TLN: kayak pengemis kali yang
pake kardus)
.
Cara
ku menanyakan sesuatu pada diriku yang lain berhasil.
Aku
mencoba bertanya tentang orang tua ku di
dunia ini.Seperti yang saya pikirkan,ternyata tidak ada
satupun . Jika kau juga mempertanyakan itu kepada diriku yang
lain, jawabannya akan sama. Aku tidak punya orang tua.
Siapakah
orang yang saya bunuh itu? Nama Dan muncul dalam
pikiranku. Itu adalah orang yang aku kenal dengan
namanya. Juga, bahwa Dan adalah seseorang yang sangat aku
benci. Itu adalah pria yang tidak aku kenal, namun sangat
dibenci oleh diriku yang lain.
Mengapa begitu? Setelah
menanyakan itu di kepalaku, aku langsung menyesali keputusan
itu. Banyak kenangan mulai banjir di dalam pikiranku. Dia
melemparkan bahasa kasar kepada ku adalah norma, menerima kekerasan juga sering
terjadi. Bukan hanya itu saja. Orang itu bernama Dan, juga pernah
melakukan penyerangan seksual sebelumnya. aku, yang juga laki - laki .
Saat
itu, saat perasaan penghinaan muncul di pikiranku, aku mulai membina kebencian terhadapnya.
Itu adalah benar. Ini adalah aku,
diriku sendiri.
Baru
saat ini saat ini, aku mulai menyadari, bahwa tubuh ku juga kecil. Meski
rambut panjangnya membentang, warnanya sama dengan dulu, kulit tubuhku terasa
pucat.
Ini adalah kemungkinan,
bahwa dari pada aku telah berubah menjadi seorang anak, aku telah dipisahkan
dari tubuhku yang lain. Apakah itu kepemilikan atau reinkarnasi, aku tidak tahu,
tapi untuk saat ini, itu adalah hanya bagaimana hal itu .
aku berada
di dunia yang berbeda dari dunia dimana aku dilahirkan dulu .diriku
di dunia lain, dia kemungkinan besar sudah meninggal.
Aku mencoba menarik
kenangan dari sebelumnya ketika aku telah naik bus. Apa
yang aku bisa ingat itu hanya naik bus dari stasiun,
memasuki jalan lingkar dan bagian dalam bus berputar cahaya aneh. Ini adalah bukan
cahaya yang kau akan alami saat bereinkarnasi. Aku bisa dengan
jelas menyadari, bahwa cahaya aneh itu, yang mencerahkan bagian dalam bus,
berasal dari sumber lain .
Saat
mencoba mengingat apa yang terjadi selanjutnya, aku tidak
dapatmengingat apapun.
Mencoba
untuk memahaminya dari sana, mungkin aku langsung meninggal karena
kecelakaan. Seharusnya aku tidak duduk di kursi itu. Karena aku masih muda,
aku seharusnya terus berdiri dan mungkin dengan melakukan itu, aku
tidak akan pernah mati.
Berpikir
tentang hal-hal seperti itu, untuk saat ini, akan diperdebatkan.
Untuk
saat ini, aku akan memikirkan hal - hal
yang harus aku fokuskan pada pemikiran ku .
Diriku
Yang lain menyarankan, bahwa aku harus segera meninggalkan ibukota. Itu
karena aku takut balas dendam dari kawan-kawan Dan.
Dengan
itu , aku yakin sepenuhnya. Bahkan aku sama sekali
tidak ingin mati.
Namun
masalahnya adalah , saat ini aku adalah seorang yatim piatu
dan tak memiliki orang dapat aku andalkan. aku
hanya bisa terus hidup dengan memakan sisa makanan di daerah kumuh. Untuk
melarikan diri, aku membutuhkan uang dan keterampilan di antara
hal-hal lain.
Bukan
itu saat ini, ada sesuatu yang harus aku pastikan sebelum itu.
Di
mana tempat ini?
Apakah aku
lolos?
Apakah mungkin,
bahwa aku telah ditangkap oleh seseorang yang seharusnya
tidak menangkap ku?
Aku
segera keluar dari tempat tidur dan melirik ke arah jendela. Aku bisa
melihat langit biru menyebar di luar jendela. Di bawah ku adalah taman
yang indah dan aku berada di lantai tiga. Ini akan menjadi
mustahil untuk melarikan diri melalui jendela.
Bergerak
ke arah pintu, terdengar suara dari sisi lain masuk ke telingaku.Seakan
dalam waktu yang tepat, tiba-tiba aku mendengar suara wanita.
“Ariel-sama! anda tidak boleh
pergi Anda tidak harus mendekati ruangan itu!”
Aku
tidak perlu mendengarkannya dengan seksama karena semuanya dengan
jelas masuk telinga saya. Mengetahui makna di balik kata-kata itu, aku
langsung kembali tidur .
Begitu
aku melakukannya , pintunya terbuka
dengan kasar . Pelan-pelan menoleh ke arah pintu,
yang kulihat di sana, adalah mata pirang dan hijau yang sama dengan
anak laki-laki dari daerah kumuh itu, kecuali saat ini adalah seorang
gadis.
Gadis
itu tidak gemuk sama sekali, dia juga memiliki mata yang sangat mencolok
dan berbentuk almond . Secara keseluruhan, dia memiliki wajah yang
cantik.
Gadis
yang mendekati ku dengan silau nakal mulai menatap dalam ke arah ku.
Kata-kata,
yang berasal dari gadis itu saat dia membuka mulutnya adalah .
“Fuun ~ aku mengerti, jadi kamu hewan peliharaan
yang onii-sama yang di bawa bersamanya.”(Ariel)(TLN : heroin kita telah tiba)
Itu adalah kata
yang paling tidak sopan.
Aku
menarik kembali semua ucapan ku sebelumnya. Dia tidak imut
sama sekali, dia hanya seorang gadis muda yang kurang
ajar. Itu , apa yang aku pikirkan, tapi keingintahuan ku terganggu
oleh sebuah kata yang dikatakan gadis itu.
“Onii-sama telah membawanya bersamanya?”(Ariel)
"Betul. Anak
laki-laki kotor,yang onii-sama saya telah bawa bersamanya.”
Meski
kotor agak berlebihan, saya tidak dalam posisi untuk mengeluha.
“Dengan membawa ku berarti?”(?)
“Anda, yang jatuh pingsan di daerah
kumuh itu, dibawa oleh onii-sama di punggungnya, dan
diselamatkan oleh dia.”(Ariel)
“Dia ... di punggungnya.”(?)
Meskipun
aku khawatir, mengapa ia tekan kata “dia” setiap kali, fakta bahwa anak
itu membawa ku di sini adalah kebenaran.
“Betul.”(ariel)
“Artinya,
rumah ini?”(?)
“Oh tidak, bukankah kau pernah mendengar ku? Tempat
ini adalah rumah dari Marquess Windhill . “(ariel)
Entah
kenapa, sambil membusungkan dadanya, gadis itu menyatakan hal itu.Berpikir
bahwa anehnya itu lucu, aku tidak bisa
menahan senyum.
Dibawa
ke rumah anak laki-laki itu, mungkin aku bisa beristirahat dengan tenang
sekarang.
“Apa yang kamu tertwakan?”(Ariel)
Gadis
itu bertanya kepada ku, siapa yang tersenyum mengambang di wajahku.
“aku berpikir bahwa aku telah diselamatkan.”(?)
“... ..”(ariel)
Gadis
yang aku jawab, mulai menatap ku dengan tak senang.
"Apakah
ada yang salah?"
“Cara bicara mu Betapa tidak sopannya sesuatu
seperti hewan peliharaan.”
“Mengatakan hewan peliharaan ..”
“aku adalah seoran bangsawan yang Anda
kenal? Cara berbicara mu tidak sesuai dengan kedudukanmu !”
“Itu ... aku mohon maaf atas kesombongan saya Nona muda .”
Ini adalah kecerobohan
ku. Gadis ini adalah seorang bangsawan dan aku adalah orang
biasa. Ini adalah kemungkinan, bahwa aku miliki kelas
terendah sebagai orang yang tinggal di daerah kumuh.
Untuk
dunia ini, memiliki sistem kelas yang berbeda untuk mantan dunia ku, itu telah menjadi
dunia yang kasar.
“Oh, sepertinya kau bisa berbicara dengan benar.”
“Hanya sedikit, nona.”
“Nah, selama kau benar disiplin di sekitar
bagian-bagian itu, maka itu bagus.”
Disiplin.
Untuk
anak perempuan ini, tampaknya, aku adalah hanya hewan
peliharaan sampai akhir.
“Tapi sebelum itu,
pakaianmu. Rambutmu tidak terawat, selain itu entah bagaimana
... baunya.”
“Apakah saya bau , nona ?”
“kau bau, baumu sangat tidak enak”
“Maafkan saya .”
Menjadi
tumpul, kata - kata itu menyakitkan perasaanku, tapi untuk
gadis itu, sepertinya dia sama sekali tidak peduli dengan hal itu .
“Lisa”
“Yes!!”
Saat
gadis itu di panggil, penampilan orang di belakangnya adalah wajah seorang
wanita. Mungkin dia adalah pelayan pribadinya.
“Buat benda ini bersih. Sikat tubuhnya, rapikan
rambutnya, beri dia penampilan yang sesuai dengan hewan peliharaan onii-samaku, anak
sah rumah Windhill .”
"Iya . Pasti."
Apakah
perawatan hewan peliharaan sudah diputuskan?
“Kalau begitu, saat kamu menjadi rapi, aku akan
menemuimu lagi.”
“... “
“Aku akan menemuimu lagi”
“... Saya akan menunggu milady yang
cemas .”
“Iya. Baiklah, permisi.”
Tampaknya itu
adalah jawaban yang tepat. Gadis yang dengan ekspresi acuh tak acuh itu
meninggalkan ruangan.
Yang
tersisa adalah aku dan pelayan perempuan.
“ sebelah sini”
Dia tampak memandang
rendah aku dan, saat mereda, aku disuruh mengikutinya.
Ini tampaknya aku
sangat tidak diterima . Aku tidak benar-benar keberatan dengan itu. Ini tidak seperti
jika aku akan berada di sana untuk waktu yang lama.
Hanya
untuk membiarkan bahaya berlalu. Hambatan selanjutnya adalah mendapatkan imbalan
dan mendapatkan dana yang cukup besar untuk
meninggalkan ibu kota.
aku
bertanya-tanya apa yang harus aku lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ada
banyak hal yang harus aku pikirkan sampai sampai membuat kepalaku ingin
meledak. Tapi meskipun demikian, aku harus benar-benar
berpikir tentang hal itu. Aku sekarang tidak mampu
melakukan apa pun selain memikirkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar